Roti pada
awalnya hanya dikonsumsi oleh masyarakat yang tinggal di daerah barat (Eropa). Namun
saat ini roti sudah menjadi bagian dari konsumsi masyarakat di seluruh dunia,
termasuk Indonesia. namun tahukah anda sebenarnya dari mana roti berasal?? Ini dia
ceritanya...
Roti merupakan
sumber karbohidrat yang terbuat dari bahan terigu, pengembang/ yeast, lemak,
gula dan garam telah ada sejak ribuan tahun lalu. Cikal bakal roti berasal dari
bangsa Mesir Kuno. Namun pada zaman tersebut roti masih dibuat dengan cara yang
sederhana sehingga bentuk dan rasanya tentu berbeda dengan roti saat ini. Pada
abad pertengahan, evolusi roti telah mencapai puncaknya, terutama di Benua
Eropa. Pada saat itu cita rasa roti sudah sama seperti yang kita temukan saat
ini, begitu juga dengan bentuk dan variasinya.
Roti di Zaman Purba
Roti adalah salah satu makanan tertua di
dunia. Sejarah roti yang panjang konon berawal dari Mesir dan Mesopotamia. Roti
ditemukan saat mereka mencari cara lain untuk menikmati gandum. Gandum yang
awalnya dikonsumsi langsung ternyata dapat dilumat bersama air sehingga
membentuk pasta. Pasta yang dimasak di atas api kemudian mengeras dan dapat
disimpan beberapa hari.
Teknik paling dasar membuat roti seperti ini
masih digunakan dibeberapa negara walau perkembangan teknik dan jenis roti
modern semakin beragam. Sebut saja Tortila Mexico, Roti Canai India,
Pitabread di Timur Tengah dan lain-lain. Roti-roti semacam ini dikenal lebih
dengan nama istilah roti datar.
Sementara ragi roti ditemukan saat
orang-orang Mesir menyimpan sedikit adonan dari hari sebelumnya dan ditambahkan
pada adonan yang baru. Kemudian dikembangkan pula jenis gandum yang baru yang
memungkinkan terciptanya jenis roti yang baru.
Dari Mesir inilah bangsa Yunani mengambil
teknologi pembuatan roti. Teknologi yang kemudian menyebar di seluruh Eropa dan
menjadikan roti sebagai makanan yang dianggap penting oleh masyarakatnya. Di
Roma, roti dan gandum lebih penting ketimbang daging.
Di masa ribuan tahun silam, manusia hidup
mengembara. Untuk kebutuhan makan mereka peroleh dari berburu dan memakan apa
saja yang bisa dimakan. Dari bulir gandum yang tadinya dimakan begitu saja
akhirnya mereka tumbuk dan beri air supaya lembek. Adonan itu mereka jemur
sampai kering, lalu kemudian ada juga yang membakar gandum itu di atas batu
yang dipanaskan dengan api.
Sekitar 4.600 tahun yang lalu, di Mesir ada
orang lupa mengeringkan adonan tepung. Adonan itu meragi. Setelah dibakar,
rasanya lebih empuk dan lebih enak, Sejak itu, mereka sengaja meragikan dulu
adonan tepung supaya mengembang.
Roti masa itu belum seempuk dan seenak
sekarang. Membuatnya pun menjijikkan. Di mana tepung, air dan adonan ragi
dicampur lalu diinjak-injak oleh para budak. Namun roti tidak lagi dibakar di
api terbuka, tetapi di dalam tungku primitif berbentuk kerucut. Masa itu para
pekerja Mesir bukan di upah dengan uang, tetapi dengan roti. Sampai sekarang
dalam bahasa Inggris pencari nafkah disebut breadwinner yaitu orang yang
berjuang untuk mendapat sekerat roti. Kata ’Roti’ sering dipakai untuk
menggantikan kata ’rezeki’. Sampai sekarang, roti tradisional di Timur Tengah,
India dan Afrika bentuknya masih pipih. Sampai akhirnya roti kemudian menjadi
makanan pokok di berbagai bagian dunia.
Di zaman dahulu warna roti membedakan ‘kelas’
dalam masyarakat. Semakin gelap warna roti yang dikonsumsi maka semakin rendah
satus sosialnya. Hal ini dikarenakan tepung putih yang mahal. Tetapi zaman
sekarang roti berwarna gelap justru lebih mahal karena rasanya yang lebih enak
dan kandungan gizinya lebih tinggi.
Pembuatan roti terus berkembang. Kita
mengenal berbagai macam bentuk dan rasa roti. Di Indonesia kita biasa makan
roti tawar yang empuk, berwarna putih, berbentuk kotak dan kulitnya tipis.
Orang Perancis lebih menyukai roti panjang dan langsing seperti tabung,
kulitnya tebal tetapi di dalamnya empuk. Sementara orang Jerman dan Rusia
menyukai roti dari gandum.
Saat ini roti sudah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari. Tidak hanya berbetuk datar, kita bisa menikmati roti
dalam aneka bentuk, rasa dan ukuran. Tinggal pilih tinggal saja mana yang kita
sukai.
(dari berbagai sumber)
(dari berbagai sumber)